Showing posts with label 2015. Show all posts
Showing posts with label 2015. Show all posts

Tuesday, January 5, 2016

Food Review: Itacho Sushi Grand Indonesia

2015 berlalu hanya dengan segelintir postingan. Salah satu resolusi gue di 2016 adalah dengan lebih sering mengupdate blog, kalo perlu tiap hari, soalnya kayaknya sejak kerja hari-hari gue lebih bermakna dan suka ada moral of the story-nya gitu.

(((MORAL OF THE STORY)))

Kalopun nggak bermakna, pasti tulisan gue tentang kecintaan atau something I'm very passionate about, salah satunya adalah makanan.

Masih di dunia per-sushi-an, Itacho Sushi berada di Grand Indonesia, sebuah mal yg sebenernya gue bosen banget tapi somehow seminggu sekali gue pasti ke situ. Kenapa bosen, ya karena jaman gue training MT itu tiap pulang training kan Learning Centre Group-nya di Tanah Abang, jadi ya pulangnya pasti main ke GI. Yaudah lengkap juga sih sebenernya jadi ya nonton, makan, belanja, yaudahlah pasti GI (lah...).

Itacho Sushi ini merupakan cabang dari banyak cabang Itacho Sushi di penjuru Asia, kayak di SG, HK, dan Jepang sendiri.

Walopun udah ada lama tapi gue belom cobain, maklum kan gue anaknya suka susah keluar dari comfort zone gitu, ngerasa udh enak Sushi Tei ya mager coba yang lain kecuali Sushi Masa ya (plis yang punya voucher makan di Sushi Masa sebesar Rp 1.000.000 kirimin gue dong...), tuhkan gue suka nggak fokus hiks (tar gue bahas di postingan lain deh).

Yaudah akhirnya diputuskan untuk nyoba Itacho Sushi karena liat postingan temen-temen di Path dan ada bahas soal Fatty Salmon. Siapa coba yg gak ngiler dengen Fatty Salmon? Dosa!!!

Jadi gimana?


Jadi gue mesen ocha dingin (gratis & refill, penting kan informasinya), Fatty Salmon (11k/ piece), Roasted Fatty Salmon (11k/ piece), Roasted Salmon w/ Cheese (12k/ piece), Salmon Roll (28k/ 2 pieces), Beef Stew Tobiko Roll (60k/ 7 pieces), sama da bomb-nya, Salmon & Skin Soya Sauce with Butter (4,5k/ piece... IYA 4,5k/ PIECE).

Di foto hanya ada Fatty Salmon, Roasted Fatty Salmon, Roasted Salmon w/ Cheese, sama Salmon & Skin Soya Sauce with Butter. Semua salmonnya enak, seger, yang pake Cheese juga enak karena basically gue anaknya suka banget keju. Juaranya emang Salmon & Skin Soya Sauce with Butter, karena basicnya salmon itu udah enak, plus ini diroast pake pepper dan butter itu meleleh banget di mulut. Nah, gue kurang tau strategi apa yang dipake, kenapa harganya didiskon parah sampe cuma 4,5k per piece, karena, satu orang, strictly, cuma boleh pesen satu piece.

Nyiksa.

Mungkin sengaja biar gue penasaran dan balik lagi? Hehehe.

Untuk Salmon Roll was okay, pake mayo. Untuk Beef Stew Tobiko Roll, biasa aja sih, karena gue nggak suka yang manis-manis (kecuali dessert, ya...).

Untuk ambiencenya juga enak, menurut A beda suasana aja, kayak lagi gak di Indo (mungkin dia lebay, nggak deng, hahaha, gue juga ngerasa gitu).

Bakal balik nggak? Ya, untuk Salmon & Skin Soya Sauce with Butter-nya yang sukses bikin penasaran karena cuma bisa makan sebijik!!!


Itacho Sushi
Grand Indonesia Shopping Town
Lantai 3A, Sky Bridge
Jl. M. H. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat 10310
Phone: 021 29704981

Tuesday, December 29, 2015

Food Review: Sushi Masa

2015 mengajarkan gue bahwa mencatat berbagai macam momen di blog itu bagus, tapi... Ada bagusnya kalo yg dicatat adalah momen yang netral dan nggak bikin baper tapi tetep full of love. Kayak apa tuh? Kayak my endless love & passion for food.

Sedih juga jarang ngepost di 2015, tapi kayaknya bakalan lebih (pengen sih...) sering ngepost di tahun depan terutama soal makanan yg gue lagi suka bgt.

Setelah setahun lebih kembali ke kota kelahiran nan hectic, gue super nggak bisa move on dari kuliner Jogja. Beberapa bulan sekali (pernah juga sebulan sekali), gue pulang ke Jogja buat melepas rindu terhadap kuliner Jogja tsb, sebut saja Penyetan Mas Kobis, Bakso Gress, Kapsalon-nya Roti Papi, Mie Ayam Grabyas, Salmon Steak-nya R&B Grill, dan sebagainya.

Terus ada yg bisa berhasil bikin move on nggak di sini? Ada dong. Ada dua sih juaranya. Tapi satu dulu yg gue bahas ya, yaitu the legendary (kalo kata rating Zomato), Sushi Masa.

Emang apa sih yg spesial? Pertama kali gue tau karena suka baca blognya food blogger dan banyak bgt yang memuja si Sushi Masa ini, tapi gue cuma mikir apa sih yang spesial. At least dua/ tiga minggu sekali craving gue terhadap sushi terpuaskan kok oleh Sushi Tei atau Hiroya (thanks to A, udah ngenalin Hiroya) yang cuma selemparan batu dari rumah. Sampai akhirnya A juga ngomong tentang sushi yg konon terbaik se-Jakarta ini. Hmm...

Untuk menjawab penasaran kita ke sana akhirnya di suatu malam minggu, pastinya harus reservasi dulu kalo nggak kayaknya mesti nunggu lama banget buat dapet kursi. Pertama kali ke sana masih rada clueless mau pesen apa ya? Laper yaudah yang wajar-wajar aja deh pesennya.

Jangankan mau pesen apa, ini tempat tuh hidden gem. Nyarinya rada susah, bisa sih berbekal Waze, yang pertama kali lancar, yang kedua kali gue dari kantor rada muter-muter baru dapet. Ajaib emang.

Salmon Gratin

Prawn Aglio Olio

Salmon Maki

Salmon Aburi & Salmon Belly Sushi

Salted Caramel & Genmai Matcha Hokkaido Ice Cream, Mango Sorbet (with Real Mango!)

Kabuto Beef

Salmon Hana Spicy

Jadi gimana? Sampe bingung mau jelasinnya gimana perasaan gue terhadap sushi-sushi ini, hahaha, lebay. Intinya the best sushi in town (party in my mouth). Semua review di Zomato, blog, dll nggak ada yang bohong, kalo mereka bilang ini the best sushi in town, gue jamin this is indeed the best sushi in town!

Salmon Gratin was okay seimbang banget tomato puree sauce dan creamnya, tapi ya okay aja gitu, mungkin karena emang specialty nya sushi ya, begitu juga dengan Prawn Aglio Olio juga okay enak. Terus gimana dengan Salmon Maki, Salmon Aburi, dan Salmon Belly? Salmon Hana Spicy? Definitely the finest, freshest, best salmon, I've ever tasted (jadi makin pengen ke Tsukiji Fish Market, hiks...), ini dagingnya seger banget dan potongannya generous banget. Kabuto Beef? Enak banget sulit dijelaskan pake kata-kata, next time gue mau coba Kabuto yang Wagyu.

How was the dessert? I can tell you that those desserts were as good as the main course! Juaranya Genmai Matcha Hokkaido Ice Cream, es krim terenak yang pernah gue makan (jadi pengen lagi, huhu).

Gue udah dua kali ke sini, kedatangan kedua gue udah mesen yang favorit-favorit gue aja. Can't wait for the third visit and more!!!

Sushi Masa
Jl. Tuna Raya No. 5 Grey Building Lantai 3, Penjaringan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440

Sunday, November 8, 2015

2015

It's not the end of year... yet.

However, it's November already.
A year since the last time I wrote for this blog, a very emotional blogpost about leaving Jogjakarta, a place I called home for the past four years. Sedih? Banget. Gue sebenernya orang Jogja, I wrote about this in that previous post. Selama SMA di Tarnus, tiap weekend sering ke Jogja kan.

Didn't got the chance (or I was too lazy) to write a post about how I graduate on August 2015. Or a vacation to Bali with my high school babes after that graduation. I was very happy at that time, bikin nyokap bokap bangga pas wisudaan.

Right after graduation, I was too busy looking for job (like other fresh graduates, of course), and I was once applying for Master Degree too, in UNSW majoring Commercial & Corporate Law. I applied for several law firms and passed the interviews.

However, I didn't take any of those opportunities. I, strangely, entered a management trainee class, they call it as Officer Development Program by a State Owned Bank, sebenernya nggak aneh sih soalnya kan thesis gue tentang bank syariah, of course dilihat dari sisi legal ya. Di program itu, I made new friends with 22 amazing classmates. Three months in-class training, one month on-the-job training at their branch, and finally it's been amazing seven month, serving corporate clients for their transaction banking needs. I won't talk details about my work, gue gak mau blog gue (which I first write in 2007 when I was 15) jadi blog yang bosenin hahaha.



Then how does it feels like to be a corporate slave? Walopun males ngomongin kerjaan, tapi kayaknya penting deh cerita tentang keseharian gue sekarang.

Tiring of course. I work from 7.30 AM to 4.30 PM (theoretically...), in fact I stay at the office usually until 8 PM. We order food, makan lembur at 7 PM. I thought working at a bank will give us more chance to be at home at 5 PM (that's why at first I didn't want to work at a law firm). But that's not what happen in my office or especially in my department.

Gue bangun jam 5 pagi (atau lewat sih, nge snooze alarm hp sebanyak mungkin, LOL), terus solat subuh, terus mandi, biasanya sih nggak dandan ngeringin rambut doang. Karena ngejar berangkat sebelom kena 3 in 1 di Sudirman.

Sampe kantor jam 7 lewatan, sarapan dulu, bawa sereal dari rumah dipakein susu di kantor terus makan sereal, sambil ngecek email. Terus dandan, nyatok. Biasanya jam 9 gitu udah siap berangkat meeting ke kantor nasabah. Or just replying and checking emails or working on proposal, reports, until lunch time.

Oh iya, gue abis operasi usus buntu, laparoscopic appendicitis. Sebelumnya gue sempet hospitalized juga karena gastritis akut. Kecapekan kali ya, jadi sempet makan siang gue dari healthy catering gitu, but still I gain weight banyak banget hiks gatau kenapa.

Kalo meetingnya after lunch, biasanya pulang meeting macet, sampe kantor lagi magrib, solat terus bikin report, terus makan lembur, baru pulang, pas udahs selesai 3 in 1. Kayak gitu terus tiap hari, dan urusan di kantor makin challenging aja makin ke sini. Terus weekend, makan enak, nonton, terus weekdays lagi.

Now I understand why Peter Pan didn't want to grow up.

I miss my college days so frikkin bad.