"For me, being 22 has been my favorite year of my life. I like all the possibilities of how you're still learning, but you know enough. You still know nothing, but you know that you know nothing. You're old enough to start planning your life, but you're young enough to know there are so many unanswered questions. That brings about a carefree feeling that is sort of based on in-decision and fear and at the same time letting loose. Being 22 has taught me so much."
Waktu gue mau ulang tahun ke-20, ada rasa deg-degan, "Gimana ya rasanya jadi kepala 2?" Dan ternyata biasa aja. Mungkin ada perubahan-perubahan yang ngga gue sadari, tapi at least, kadang gue ngerasa pola pikir gue mungkin udah berbeda. Apa yang gue kejar pun udah berbeda.
Mungkin bener kata Swift, ketika menginjak 22, emang akhirnya banyak yg udah kita pelajari dan kita jadi tau sesuatu, tapi kita sendiri masih dalam proses belajar. Otak gue juga udah ke mana-mana kalo mikirin apa yang pengen gue lakuin dalam 5 sampe 10 tahun ke depan, terutama juga karena insyaAllah semester 8 ini bakal jadi semester terakhir kuliah gue.
Apa sih yang bikin gue udah banyak tau? Bisa dibilang 3, 5 tahun kuliah ini banyak yang bikin gue belajar. Misalnya semester 1 dan 2 gue happy banget karena seneng main banget, tapi efeknya nggak selalu bagus ke nilai misalnya, atau gue ngerasa paling dewasa semester lalu sih, di mana absen gue bener-bener bolong cuma ketika gue lagi ke Jakarta. Karena pas semester 1 atau 2 (bahkan sempat di 3, 4, dan 5) ada masa-masa di mana gue enak banget bobo dan nyantai dan gue males ah masuk (emang masih ada sisa absen sih), BUT STILL, semester lalu gue selalu masuk. SELALU. Ngga mikir capek dan ngantuk. Mungkin salah satu efek tambah umur gitu ya? Jadi nambah kesadaran, hehehe.
Bismillahirrahmanirrahim, semoga jalan untuk skripsi dan lulus dimudahkan Allah SWT... Nggak kerasa 7 semester udah dilewati, dua kali internship (yang kedua ini sisa seminggu), sekali KKN, berkali-kali mid semester exam dan final exam...
Nb.
